Tes Psikologi WISC

Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) Intellengence quotient sering disingkat dengan IQ merupakan hasil tes intelegensi untuk mengukur kemampuan dan intelegensi seseorang. Intelegensi (kecerdasan) adalah seluruh kemampuan individu untuk bertindak dan berfikir secara terarah guna mengolah dan menguasai lingkungan dengan efektif. Makin tinggi tingkat kecerdasan seseorang akan makin memungkinkan untuk melakukan tugas yang banyak menuntut rasio dan akal serta tugas yang bersifat kompleks.
Wechsler (1958) mendefinisikan intelegensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk belajar, bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional dan menghadapi lingkungan dengan efektif. Intelegensi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gizi, pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan.
Keberhasilan seorang murid dalam belajar ditentukan oleh faktor dari dalam dan ciri kepribadian. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Intelegensi akan berfungsi dengan optimal bila didukung oleh motivasi yang kuat dan sesuai. IQ dibagi atas verbal dan performance. IQ verbal merupakan rincian dari fungsi hemisfer kiri, sedangkan IQ performance merupakan gambaran dari fungsi hemisfer kanan.
Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada anak-anak yang di kembangkan berdasarkan skala W-B (Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) dan di namakan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children). Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R singkatan dari revised). Tes ini dipakai untuk mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal dan skala performan.

SKALA VERBAL
  1. Information (Informasi)
  2. Comprehension (Pemahaman)
  3. Arithmetic (Hitungan)
  4. Similarities (Kesamaan)
  5. Vocabulary (Kosakata)
  6. Digit span (Rentang angka)
SKALA PERFORMANSI
  1. Picture Completion (Kelengkapan gambar)
  2. Picture Arrangement (Susunan gambar)
  3. Block Design (Rancangan balok)
  4. Object Assembly (Perakitan Objek)
  5. Coding (Sandi)
  6. Mazes (Taman sesat)
Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub tes WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan lamanya waktu dalam menjawab. Skor tersebut diterjemahkan dalam angka standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh angka IQ deviasi untuk skala verbal, angka IQ deviasi untuk skala performansi dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.

Berdasarkan skala, intelegensi dapat digolongkan sebagai berikut:
  1. < 65 │ Mental defective │ Keterbelakangan mental
  2. 66-79 │ Borderline │ Lambat belajar
  3. 80-90 │ Dull normal │ Lambat belajar
  4. 91-110 │ Average │ Rata-rata
  5. 111-119 │ Bright normal │ Di atas rata-rata
  6. 120-127 │ Superior │ Superior
  7. > 128 │ Very superior │ Sangat superior
Berdasarkan ukuran tingkat fungsi intelektual umum yang ditetapkan dalam bentuk IQ, maka seseorang akan dianggap termasuk dalam golongan berkemampuan subnormal bila mempunyai IQ kurang dari 65 berdasarkan klasifikasi Wechsler. Prevalensi penderita dengan kemampuan subnormal berdasarkan klasifikasi ini sebesar 2,2% dari seluruh populasi. Diantara klasifikasi normal dan subnormal terdapat kategori borderline atau garis batas yaitu IQ antara 66-79.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »